
Muncikari berinisial A yang menjadi pemasok anak perempuan ke Russ Albert Medlin, warga negara Amerika Serikat yang menjadi tersangka pencabulan bocah yang juga buronan FBI itu, meraup untung hingga Rp 6 juta setiap transaksi kini menjadi buronan polisi.
“Untuk si inisial A ini sekali membawa 3 anak itu dapat sekitar Rp 6,3 juta, ini berdasarkan pengakuan dari tersangka (Medlin),” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di kantornya, Jakarta Selatan, dilansir dari Tempo, Rabu, 17 Juni 2020.
Lebih lanjut, Yusri mengatakan tersangka A menjadi kunci yang kasus prostitusi anak ini. Sebab, polisi perlu mencocokan keterangan Medlin dan A terkait jumlah pasti anak-anak yang menjadi korban pencabulan.
“Sampai nanti dia tertangkap, baru bisa diketahui apakah ada korban korban anak-anak yang lain karena memang dia yang bawa,” ujar Yusri.
Polisi sebelumnya menangkap Medlin di rumahnya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin, 15 Juni 2020. Ia ditangkap setelah aksinya mencabuli 3 anak perempuan di bawah umur.
Dari hasil penggerebekan tersebut, polisi menyita paspor, laptop, telepon genggam, serta uang tunai Rp 60 dan USD 20 ribu. Yusri mengatakan pelaku kemungkinan merupakan seorang pedofil.
Selain menjadi pelaku pencabulan bocah di bawah umur, berdasarkan Red Notice Interpol, Russ menjadi buronan FBI karena melakukan penipuan bermodus investasi saham metode cryptocurrency skema ponzi. Dari hasil penipuan itu, ia meraup sekitar USD 722 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun.
Selain itu, Russ juga ternyata seorang residivis kasus pelecehan seksual anak di bawah umur di Amerika. Ia pernah didakwa dua kali pada tahun 2006 dan tahun 2008 dengan vonis 2 tahun penjara.
Sumber: Tempo