
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Muksin Al-Fachry mengatakan ada bayi berumur 10 bulan yang dilumuri cat menjadi manusia silver untuk diajak mengemis di sekitar SPBU Parakan.
Hal itu ia sampaikan usai timnya melakukan pengecekan di lapangan untuk menelusuri laporan foto viral di media sosial terkait bayi yang dilibatkan mengamen jadi ‘manusia silver’.
“Kami mendapati si bayi tersebut tinggal di Jalan Salak, ngontrak. Nah saat ini bayi dan ibunya kita bawa ke dinas sosial untuk dilakukan tindakan lebih lanjut tentunya,” kata Muksin, Minggu (26/9).
Muksin menjelaskan bahwa ibu kandung bayi tersebut berinisial NK berusia 21 tahun. Ia menjelaskan bahwa NK sehari-harinya mengamen dengan menjadi ‘manusia silver’.
Selama ini, kata dia, bayinya itu kerap dititipkan ke tetangga berinisial E dan B. Dua tetangganya itu juga sehari-harinya turut menjadi ‘manusia silver’.
Namun pada saat itu, E dan B justru membawa bayi dari NK yang dititipkannya itu untuk mengemis. Bahkan, kedua orang tetangganya itu kemudian ikut mewarnai anak NK itu dengan cat silver. Namun, NK tak mengetahui bahwa anaknya juga dibawa mengamen oleh kedua tetangganya tersebut.
“Saat pulang, badan, kaki ada silver-nya. Dia (NK) dibagi uang Rp 20 ribu, tapi katanya itu jatah buat beli popok dan susu,” kata Muksin.
Saat ini, NK dan bayinya telah dipindahkan ke Balai Rehabilitasi Anak milik Kemensos di Bekasi. Keduanya akan menjalani asesmen.
“Di Balai Rehabilitasi Anak di Bekasi ya. Bahwa anak dan ibunya sudah dijemput oleh Balai Rehabilitasi Anak Melati milik Kemensos,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman.
Wahyunoto menyebut NK dan bayinya akan mendapat pelayanan yang baik di Balai Rehabilitasi milik Kemensos. Upaya itu dilakukan karena kabar bayi tersebut sudah cukup viral di media sosial.
“Kemensos langsung menjemput. Kita tidak boleh menahan-nahan juga karena memang lebih baik pelayanannya, penanganannya, rehabilitasinya oleh balai,” ucap Wahyunoto.