Yeti Airlines Jatuh di Nepal, Kotak Hitam Pesawat Telah Ditemukan!

0
102

Theindopost.com- Regu penyelamat dan tim pencari berhasil menemukan kotak hitam pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Nepal, sementara dua penumpang lainnya masih hilang, dalam kecelakaan penerbangan terburuk pada kurun waktu 30 tahun terakhir di negara itu.

Alat perekam suara kokpit (CVR) dan perekam data penerbangan (FDR) pesawat ATR-72 milik Yeti Airlines yang jatuh, berhasil ditemukan pada Hari Senin, kata para pejabat.

Diketakan, data pada perekam dapat membantu penyelidik menentukan apa yang menyebabkan pesawat Yeti Airlines ATR 72, yang membawa 72 orang, jatuh dalam cuaca cerah pada hari Minggu sebelum mendarat di kota wisata Pokhara.

Kedua alat perekam dalam kondisi baik dan akan dikirim untuk dianalisis berdasarkan rekomendasi pabrikan, kata Teknath Sitaula, seorang pejabat bandara Kathmandu, kepada Reuters, seperti dikutip 16 Januari.

Diketahui, di bawah aturan penerbangan internasional, badan investigasi kecelakaan di negara tempat pesawat itu dirancang dan dibuat secara otomatis menjadi bagian dari penyelidikan.

ATR berbasis di Prancis dan mesin pesawat diproduksi di Kanada oleh Pratt & Whitney Canada

Sementara itu, regu penyelamat berjuang melawan cuaca mendung dan jarak pandang yang buruk pada Hari Senin, untuk menjelajahi ngarai sungai guna mencari penumpang yang belum ditemukan, lebih dari 24 jam setelah kecelakaan.

Dua mayat lagi ditemukan, sehingga jumlah korban tewas menjadi 70, kata Navin Acharya, seorang pejabat di pusat koordinasi penyelamatan di bandara Kathmandu.

Namun, pencarian untuk dua penumpang lainnya yang masih hilang akan dilanjutkan pada Hari Selasa esok, lantaran hari mulai gelap.

Sementara, pejabat polisi Pokhara Ajay K.C mengatakan, semua mayat telah dikirim ke rumah sakit.

Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 68 orang tewas pada Hari Minggu ketika penerbangan domestik Yeti Airlines jatuh di Pokhara di Nepal, kecelakaan udara terburuk dalam tiga dekade di negara kecil Himalaya itu.

Mengutip situs Aviation 24, armada Yeti Airlines yang mengalami kecelakaan merupakan pesawat jenis ATR 72-500 dengan nomor registrasi 9N-ANC dengan nomor penerbangan YT601 antara Kathmandu dan Pokhara.

Pesawat itu terbang dari ibu kota Kathmandu ke Pokhara, kota terpadat kedua di negara itu dan pintu gerbang ke Himalaya, lapor media pemerintah The Rising Nepal. Pokhara terletak sekitar 129 kilometer di sebelah barat Kathmandu.

Pesawat terakhir melakukan kontak dengan bandara Pokhara sekitar pukul 10.50 waktu setempat, sekitar 18 menit setelah lepas landas. Pesawat itu, dalam penerbangan terjadwal dari Kathmandu ke Pokhara, pintu gerbang ke Pegunungan Annapurna yang indah, membawa 57 orang Nepal, lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu orang dari Argentina, Irlandia, Australia dan Prancis.

Beberapa menit sebelum pesawat mendarat pada Hari Minggu, pilot meminta perubahan pendekatan pendaratan, kata juru bicara bandara Pokhara pada Hari Senin.

“Izin diberikan. Kami tidak bertanya (mengapa), setiap kali pilot meminta kami memberikan izin untuk mengubah pendekatan,” kata juru bicara Anup Joshi.

Kecelakaan Hari Minggu menggarisbawahi perlunya pemerintah membubarkan Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN), yang mengatur penerbangan dan mengelola bandara, kata para ahli.

“Pemerintah harus segera memisahkan badan pengawas dan penyedia layanan dengan memisahkan Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) yang saat ini melakukan kedua fungsi tersebut,” K.B. Limbu, seorang ahli penerbangan dan pensiunan pilot, mengatakan kepada Reuters.

“Ini mengarah pada konflik kepentingan.”

Mengomentari hal tersebut, Sitaula, pejabat bandara Kathmandu, membantah adanya konflik dalam fungsi CAAN.

“Pejabat pengatur dan penyedia layanan (manajemen bandara) terpisah dan tidak ada konflik kepentingan antara dua badan yang beroperasi di bawah organisasi yang sama,” katanya, mengacu pada CAAN.

Diketahui, ada sembilan maskapai penerbangan domestik di Nepal, termasuk Yeti Airlines dan anak usahanya Tara Air. Kecelakaan pesawat Yeti dan Tara telah menewaskan sedikitnya 165 orang di Nepal sejak tahun 2000, dari total 359 orang tewas akibat kecelakaan penerbangan, menurut data dari CAAN.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here